Yayasan Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan di Kota Kediri didirikan oleh KH. Anwar Iskandar dan telah berkembang menjadi salah satu pesantren berpengaruh di wilayah Jawa Timur. Pesantren ini didirikan dengan tujuan utama untuk menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah melalui pendidikan agama dan pembentukan karakter santri. Dengan dukungan penuh dari masyarakat sekitar, Pesantren Al Amien telah menjadi pusat pendidikan dan dakwah yang memberikan dampak positif di berbagai aspek, baik secara sosial maupun keagamaan.
Sejarah Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan
KH. Anwar Iskandar mendirikan Pondok Pesantren Al Amien sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Islam dan mendidik generasi muda dengan prinsip keislaman yang kuat. Sejak awal berdirinya, pesantren ini terus berkembang, menarik minat para santri dari berbagai daerah di Jawa Timur dan sekitarnya.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat, Pondok Pesantren Al Amien mengalami pertumbuhan yang signifikan. Seiring waktu, pesantren ini memperluas program pendidikannya, mulai dari pendidikan dasar hingga tingkat lanjutan, sehingga mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berdaya saing tinggi serta berwawasan keislaman yang mendalam.
Peran dan Aktivitas Sosial-Pendidikan Pesantren Al Amien
1. Pendidikan Agama dan Akademik
Pondok Pesantren Al Amien menyelenggarakan program pendidikan agama yang komprehensif, mencakup pembelajaran Al-Qur'an, tafsir, hadits, fiqh, dan ilmu keislaman lainnya. Di samping itu, pesantren juga menyediakan pendidikan formal dari tingkat dasar hingga menengah, mengikuti kurikulum nasional dengan tambahan muatan lokal yang memperkaya pengetahuan agama dan budaya santri. Ini memungkinkan para santri mendapatkan pendidikan agama yang kokoh sekaligus keterampilan akademik yang diperlukan di era modern.
2. Kegiatan Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Pesantren Al Amien juga aktif dalam kegiatan sosial yang melibatkan santri dan masyarakat sekitar. Kegiatan seperti bakti sosial, pengajian umum, dan bantuan kepada warga kurang mampu sering diadakan sebagai wujud kepedulian pesantren terhadap masyarakat. Para santri didorong untuk aktif dalam kegiatan sosial ini sebagai bentuk pengabdian, serta untuk menanamkan nilai-nilai kedermawanan dan kepedulian terhadap sesama.
3. Pemberdayaan Ekonomi dan Pengembangan Keterampilan
Untuk membekali santri dengan keterampilan praktis, Pondok Pesantren Al Amien juga mengembangkan program pemberdayaan ekonomi. Beberapa pelatihan keterampilan, seperti kerajinan tangan, pertanian, dan wirausaha, diadakan untuk melatih santri agar memiliki bekal keahlian yang dapat digunakan setelah mereka lulus. Program ini membantu meningkatkan kemandirian ekonomi para santri dan masyarakat sekitar.
4. Pengembangan Dakwah dan Keilmuan
Sebagai pesantren yang berfokus pada dakwah, Pondok Pesantren Al Amien membekali santrinya dengan ilmu dakwah sehingga mereka mampu menyebarkan ajaran Islam secara bijak dan sesuai dengan prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah. Para santri diajarkan untuk menjadi dai yang santun, menghargai perbedaan, dan berperan aktif dalam membina umat. Banyak alumni pesantren ini yang kemudian menjadi ulama, ustaz, atau tokoh masyarakat yang dihormati di daerah masing-masing.
5. Peran dalam Keberagaman dan Toleransi
KH. Anwar Iskandar sebagai pendiri juga menekankan pentingnya nilai toleransi dalam kehidupan beragama. Di pesantren ini, santri diajarkan untuk menghargai keragaman budaya dan agama di Indonesia serta berperan sebagai agen perdamaian. Pendekatan ini menjadikan Pesantren Al Amien sebagai contoh tempat pendidikan yang moderat dan berwawasan luas, serta memupuk sikap saling menghormati di antara para santri.
Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri, di bawah bimbingan KH. Anwar Iskandar dan para penerusnya, telah menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul dalam pengajaran agama, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter, keterampilan, dan nilai sosial bagi santri. Pesantren ini terus berkomitmen untuk menjaga tradisi, sekaligus adaptif terhadap perkembangan zaman, sehingga tetap relevan dalam menghadapi tantangan dunia modern.